BUDI SUCI
Tarekat Syeh Sayyid Ahmad Baidawiy al Makyi yang diajarkan kepada Bapak Kyai Kemas Muhtar Amin di Bangka, bukan badawiyah, tetapi bernama tarekat Qawiyatul Ghaibatiruhiatil Bathiniah. Orang menyebutnya dengan nama Budi Suci, karena ajaran dasarnya disebut Budi Suci.
Ajaran awal bertujuan membersihkan budi. Alat pembersihya ialah ayat-ayat suci Al Qur’an. Menurut Imam Ghazali alat pembersih batin tidak hanya membaca Al Qur’an, tetapi juga shalat, haji, puasa, dzikir, umrah, istighfar. Pembersih harta benda ialah zakat dan sedekah. Pembersih badan air dan sabun. Pembersih getah ialah minyak tanah. Pembersih air liur anjing ialah tanah.
Di dalam Budi Suci dipakai surat Al fatihah, surat Al Falak, surat An Nas, syahadat dan ditutup dengan hawqullah (la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adhim). Masing-masing dibaca sekali.
Budi Suci ini selain bermanfaat untuk membersihkan batin, ia juga dapat untuk bertahan dari serangan musuh, menyerang musuh dan pengobatan penyakit kena jin, setan, sihir dan penyakit biasa. Tetapi ada amalan tambahannya, yang tidak dapat saya sebutkan disini. Untuk mendapatannya perlu dibaiat. Selain itu ada persyaratan yang harus dipenuhi, antara yaitu: shalat, tidak mengajarkan kepada orang selain anak kandung sendiri, tidak untuk mencari musuh, musuh Allah adalah musuh pengamal, jika berjumpa musuh tidak boleh lari. Selain ini juga ada maharnya.
Pengamal boleh mengajarkan kepada orang lain, setelah ia diberi kuasa oleh yang berwewenang, yaitu almarhum guru besar Kyai Kemas Muhtar Amin dan orang yang sudah mendapat kuasa menurunkan ilmu Budi Suci.
Bila ayat-ayat suci Al Qur’an yang diamalkan dibaca dengan cara tertentu dan ditambah dengan kalimat tertentu, maka Budi Suci ini dapat untuk bela diri. Kelemahannya ia hanya dapat untuk bela diri, bila pengamal diserang musuh. Budi Suci tidak dapat dipakai untuk demonstrasi. Pengamal tidak dapat memakainya untuk lebih dahulu menyerang. Budi Suci hanya dapat dipakai bertahan terhadap serangan musuh. Setelah itu baru dapat untuk menyerang musuh.
Amalan Budi Suci berdasar pernafasan, konsentrasi, niat dan dzikir. Budi Suci tidak menggunakan jurus, tetapi senjata. Budi mempunyai senjata sebagai berikut:
1 Penusuk ke depan.
2 Penekan ke bawah.
3 Pendorong dengan telapak tangan ke depan.
4 Pembanting ke kiri dan ke kanan.
5 Pemarang ke kiri dan ke kanan
6 Pengguling dengan telunjuk.
7 Penebas bagian atas.
8 Pematahkan leher.
9 Penusuk pangkal leher
10 Pembuang.
Pemakaian senjata tadi tidak memerlukan sentuhan jasmaniah, cukup dari jarak jauh. Oleh sebab itu disebut juga pukulan jarak jauh. Jika pengamal sampai menyentuh musuh, maka musuh itu akan pingsan. Biasanya tidak ada orang lain yang dapat menyembuhkan, kecuali pengamal Budi Suci.
Selain 10 manfaat tadi, Budi Suci dapat juga digunakan untuk membentengi diri, keluarga, orang lain atau harta benda. Bentuk benteng bisa berupa api, dinding beton atau apa yang diniatkan pengamal.
Budi Suci dapat membuat orang percaya bahwa Al Qur’an itu firman Allah. Hal ini akan bertambah yakin, jika sudah menginjak derajad berikutnya. Tarekat ini mempunyai derajad, yaitu: tawadhu’, takhasuk, tawaruk, takarub, hawqullah dan lam jalallah.