Matahari dan Bumi Semakin Lama Semakin
Berkurang Massanya
Pertanyaan: Secara fisika matahari akan padam
karena kehabisan energi nuklirnya, jadi
massanya akan berkurang, sedangkan bumi
kehujanan meteorit sehingga masanya akan
bertambah. Bagaimana menurut pendapat
anda? Apa akibat dari fenomena ini? Jawaban:
Kedua-duanya akan bertambah massanya. Saya
akan menjelaskan secara minimalis, bukan
secara fisika namun jika perlu juga dikaitkan
dengan fisika dan hukum-hukumnya,
a.Matahari adalah suatu sistem yang sebagian
telah mengalami keseimbangan prima sehingga
memiliki massa, ini terbukti matahari sanggup
memancarkan ECW yang cukup kuat hingga
sanggup berinteraksi dengan ECW planit
disekitarnya untuk menimbulkan gaya tarik
antar benda bermassa yang mengorbit
disekitarnya, disisi lain matahari memiliki
bagian yang masih belum mengalami
keseimbangan sehingga variable x dan y nya
semakin besar menuju ke keseimbangan . Oleh
karenanya terjadi bagian yang mendekati
keseimbangan prima secara berkesinambungan
sehingga memancarkan cahaya. Pancaran
cahaya ke sekitarnya bukan mengurangi massa
matahari melainkan menambah massa matahari
karena terbentuknya clear energi dari pra clear
energi. Dalam TM matahari terus menerus
memberikan cahaya yang sangat bermanfaat
bagi lingkunganya sementara itu malah
bertambah massanya. Filosofi matahari:
menebarkan manfaat bagi lingkungan semakin
besar pahalanya. Disisi lain matahari
memancarkan ECW, maka setiap kali masanya
akan "berkurang" karena dimanfaatkan untuk
menimbulkan graviton bersama- planet
disekitarnya untuk mempertahankan agar
sistem tata surya tetap dalam kondisi
seimbang. Filosofi tata surya: keseimbangkan
suatu sistem bukan hanya karena "si
penguasa" (matahari yang massanya paling
besar) melainkan juga atas andil rakyatnya
(planet yang mengelilinginya). Matahari
sanggup terus menerus bersinar karena di
universe ini ada energi semu yang setiap saat
berevoklusi menjadi energi nyata melalui
proses terbentuknya pra clear energi yang
dapat memancarkan cahaya. Bumi dan planet
didominasi bagian yang telah mengalami
keseimbangan prima sehingga tak sanggup
memancarkan cahaya. Benda-benda yang telah
mengalami keseimbangan prima hanya sanggup
menerima cahaya yang sebagian dipantulkan
dan sebagian lagi dimanfaatkan untuk
melakukan peningkatan quanta sehingga
massanya bertambah. Menurut TM kecepatan
terjadinya photon dalam alam nyata lebih kecil
dari kecepatan terjadinya graviton (baca:
mengapa alam semesta mengembang), inilah
yang menyebabkan bumi dan planet bertambah
masanya disamping mendapatkan "gempuran"
meteorit dan benda angkasa lainnya. Dalam
skala makro: tubrukan antar benda bermassa
akan menyebabkan benda pecah menjadi
quanta yang lebih rendah atau massa lebih
kecil sambil memancarkan energi fisika
(diantaranya tekanan udara , suara dan
ledakan) dan STW (diantaranya cahaya,
gelombang elektro magnit dan gelombang
magnit). Semakin besar massa dan kecepatan
tubrukan, semakin besar pengaruh yang
ditimbulkan, Secara fisika dinyatakan oleh
hukum Newon timbulnya energi kinetik yang
besarnya (1/2)*m*v^2 dapat menyebabkan
benda pecah saat bertubrukan. Dalam skala
micro: tabrakan antara inti atom dengan
elektron yang bergerak sangat cepet hingga
memiliki energi kinetik melampaui energi ikat
atom dapat menyebabkan inti atom pecah
menjadi inti atom dengan quanta (bobot atom)
lebih rendah disertai keluarnya energi fisika
dan non fisika. Apa akibat penambahan massa
matahari dan planet yang mengelilinginya?
Akibat penambahan massa matahari dan planet
disekitarnya akan menyebabkan gaya tarik
diantara mereka menjadi semakin besar,
akibatnya planet akan semakin dekat terhadap
matahari, gravitasi semakin besar akibat
penambahan massa matahari, berarti tak dapat
diimbangi gaya lempar putaran planet sehingga
planet akan ditarik mendekati matahari â?¦â?
¦â?¦â?¦.. akibatnya mungkin sekali terjadi
tabrakan antara planet dengan matahari atau
sesama planet. Ini yang disebut "kehancuran
planet termasuk bumi atau kehancuran sistem
matahari". Fenomena itu tak akan terjadi
sepanjang Tuhan YME belum menghendaki.
Apakah setiap saat Dia mengendalikan ciptaan
Nya. Menurut TM Tuhan YME telah
merencanakan dengan sempurna sebelum
menciptakan alam semesta termasuk solar
sistem dan bumi, dan menyertakan hukum
yang akan mengaturnya, yaitu hukum Ekologi
Universe. Rumah semakin besar jika
penghuninya bertambah. Menurut fisika lewat
pengamatan astronomi alam semesta ini
berkembang, ini artinya jarak antar benda-
benda ruang angkasa akan bertambah,
termasuk jarak antar bulan dan bumi, planet
dan matahari.. Nah, ini suatu bukti bahwa
Tuhan bukanlah sekedar mencipta yang setiap
saat harus mengendalikan atau mengoreksi
karyanya, melainkan merencanakan dengan
seksama agar alam semesta dapat mengartur
dirinya. Tulisan ini sekedar informasi yang
masih harus diuji kebenarannya
Jumat, 16 Januari 2015